Kamis, 04 November 2021

Ruang Lingkup Disiplin Ilmu Kewirausahaan, Konsep, Konteks dan Hakikat Kewirausahaan, Karakteristik dan Nilai-nilai Kewirausahaan

 1.1 Ruang Lingkup Disiplin Kewirausahaan

 2.1.1 Disiplin Ilmu Kewirausahaan

       Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang akan dihadapi.

2.1.2 Objek Studi Kewirausahaan

       Adapun objek studi kewirausahaan adalah sebagai berikut:
a.       Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.
b.      Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang menyala-nyala.
c.       Kemampuan berinovasi.
d.      Kemapuan untuk membentuk modal uang atau barang modal.
e.       Kemampuan untuk mengatur waktu.
f.        Kemmapuan mental yang dilandasi agama.
g.      Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan.

2.1.3 Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan

       Perkembangan kewirausahaan mulai dikenal pada abad 18. Pada awalnya istilah wirausaha merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah- daerah yang kemudian menjualnya dengan harga yang tidak pasti. Adapun beberapa pengertian wirausaha dan kewirausahaan menurut para ahli adalah sebagai berikut:

     a.   Menurut Richard Cantillon (1755) dalam bukunya “Essaisur La Nature Du Commerce En Generale” dijelaskan bahwa wirausaha adalah orang yang menanggung risiko.
b.      Menurut Schumpeter (1912), berpendapat bahwa wirausaha tidak selalu berarti pedangang atau manajer, tetapi seorang unik yang memiliki keberanian mengambil risiko dan memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi baru ke dalam perekonomian.
c.       Menurut Peter F. Drucker (1994), kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
d.      Menurut Peter Hisrich (1995), kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti dengan penggunaan uang, risiko dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi.
e.       Menurut Thomas W. Zimmerer (1996), kewirausahaan merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan mencari peluang yang dihadapi setiap orang dalam setiap hari.

      Sejalan dengan tuntutan perubahan yang cepat pada paradigma pertumbuhan yang wajar dan perubahan ke arah globalisasi yang menuntut adanya keunggulan, pemerataan persaingan, sehingga sekarang mengalami perubahan paradigma di pendidikan. Menurut Soeharto Prawirokusumo (1997), Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen karena:

     a. kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata yaitu terdapat teori konsep dan metode ilmiah yang lengkap.
b.Kewirausahaan memiliki 2 konsep: permulaan dan perkembangan usaha, yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajamen umum yang mesisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
c.Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memilki objek tersendiri dengan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
d.Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.

     Sama halnya dengan ilmu manajemen yang berkembang di bidang industri pada awalnya dan berkembang lagi di berbagai ilmu begitu juga dengan kewirausahaan yang berkembang diberbagai bidang yang pada awalnya hanya di bidang perdangan. Dalam bidang tertentu kewirausahaan telah menjadikan kompetisi inti dalam menciptakan perubahan, pembaharuan dan kemajuan sehingga tidak hanya dapat di gunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek tetapi juga untuk menciptakan peluang.

       Dalam bidang bisnis akan menjadi sukses bila memiliki kreativitas dan inovasi. Melalui kreatif dan inovasi dapat menciptakan nilai tambah atas barang dan jasa karena melalui kedua proses terebut menciptakan keunggulan bersaing. Demikian juga di berbagai bidang manapun kemajuan-kemajuan tertentu dapat di ciptakan oleh orang-orang yang memiliki semangat serta jiwa kreatif dan inovatif. Dalam era seperti sekarang di butuhkan pemerintah yang berjiwa wirausahaan karena dengan memiliki jiwa kewirausahaan maka birokrasi dan intuistusi akan memiliki motivasi optisisme dan berlomba untuk menciptakan cara-cara yang lebih efesien, efektif, inovatif, fleksibel dan adaptif.

1.2 Konsep, Konteks, dan Hakikat Kewirausahaan

2.2.1 Konsep Kewirausahaan

Ada 5 konsep dasar dalam kewirausahaan yang wajib diketahui adalah sebagai berikut:

      1.   Kelincahan (agility)
Kelincahan atau agility, merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu ia bergerak tanpa kehilangan keseimbangan, sehingga dapat beradaptasi dan bertahan dengan segala perubahan zaman.
Kelincahan ini berkaitan erat antara kecepatan dan kemampuan belajar terhadap hal yang baru. Pandemi yang datang secara tiba-tiba seolah-olah mempercepat kebiasaan hidup kita. Dari sisi wirausaha, seseorang dituntut untuk lincah merespon kondisi ini, baik secara strategi, hasil, dan pasar.
2.      Daya Tahan (Eundurance)
Daya tahan atau endurance menyatakan keadaan yang menekankan pada kapasitas kerja secara terus menerus. Banyak sekali sektor ekonomi gulung tikar di masa pandemi ini. Imunitas pada diri pribadi, maupun perusahaan, terdampak oleh pandemi.
Daya tahan sangat dipengaruhi oleh kelancaran produksi, dan penjualan. Jika produk yang dihasilkan masih dibutuhkan banyak konsumen di masa pandemi ini, dengan sendirinya pemasukan perusahaan akan mengalir terus. Hanya mereka yang memiliki daya tahan tinggi, bisa lolos dari ujian.
3.      Kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan berkesinambungan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seorang wirausaha, harus memiliki kecepatan dalam berinovasi untuk melesat maju untuk menjawab tantangan pasar dan secepat apa seorang wirausahawan mampu melaju melebihi pesaingnya.
4.      Kelenturan
Kelenturan adalah seseorang yang mampu menyesuaikan kehidupan dimanapun tempatnya. Kelenturan menjadi salah satu faktor yang diperlukan dalam beradaptasi. Seorang wirausahawan, diharapkan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Dimanapun tempatnya, mampu memaksimalkan potensi ruang yang ada, untuk melakukan proses usaha, tanpa harus mengeluh dengan kondisi tempat yang ada.

     5.   Kekuatan

Kekuatan atau strength, yaitu suatu kemampuan kondisi fisik manusia yang diperlukan dalam peningkatan prestasi belajar gerak. Kekuatan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang sangat penting dalam merespon kegiatan kewirausahaan, karena dapat membantu meningkatkan fungsi komponen-komponen seperti kecepatan, kelincahan dan ketepatan.

Mau jadi yang terdepan atau mampu bertahan dalam pandemi, jika memiliki semua unsur ini dalam diri seorang pelaku usaha, maka akan sangat besar kemungkinan untuk bertahan dan memajukan dirinya.

2.2.2 Konteks Kewirausahaan

       Secara konseptual seorang wirausahawan dapat didefinisikan dari beberapa sudut pandang dan konteks sebagai berikut:

       a.     Pandangan ahli ekonomi
Wirausahawan adalah orang yang mengombinasikan faktor-faktor produksi, contohnya Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), material, dan peralatan  lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.
b.      Pandangan ahli manajemen
Wirausahawan merupakan seseorang yang memiliki kemampuan dalam mengoptimalkan dan memadukan sumber daya,contohnya bahan mentah (materials),keuangan (money),tenaga kerja(labours), keterampilan (Skill) dan Informasi (Information), untuk menghasilkan produk baru, dengan konsep dan ide usaha yang baru (Marzuki Usman).
c.       Pandangan pelaku bisnis
Dalam konteks bisnis, menurut Norman M Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) kewirausahaan di definisikan sebagai berikut.”Wirausahawan adalah seseorang yang Menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk maksud memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasikan peluang dan memadukan sumber daya yang dibutuhkan.
d.      Pandangan psikolog
Wirausahawan merupakan jiwa seseorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk mencapai suatu tujuan, gemar bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
e.       Pandangan pemodal
Wirausahaan (Entrepreanure) merupakan orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan ide baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, membuka lapangan kerja dan yang lebih penting yaitu disenangi masyarakat/lingkungan.

2.2.3 Hakikat, Inti dan Rahasia Kewirausahaan

       Pada hakikatnya kewirausahaan itu merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar ,kiat,dan sumberdaya untuk menciptakan peluang agar meraih sukses dalam berusaha atau hidup.Inti dari kewirausahaan menurut Drucker adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.Dalam konteks manajemen wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumberdaya (money, materials, man, teknologi/machine) untuk menghasilkan suatu bisnis baru, produk baru, proses produksi ataupun pengembangan organisasi usaha. Sekaligus mempunyai kombinasi elemen-elemen (unsur-unsur) internal yang mencakup kombinasi visi, motivasi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha. Menurut Edi Swasono (1978) berkenaan dengan aspek bisnis, wirausaha adalah pengusaha tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Ada 6 hakikat penting kewirausahaan, yaitu:

   1. Kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang didasarkan pada sumberdaya, tenag penggerk,tujuan, siasat,kiat,proses dan hasil bisnis.
2.   Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
3. Kewirausahaan merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan problem dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
4. Kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan pengembangan usaha.
5.  Kewirausahaan merupakan proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan sesuatu yang berbeda (inovatif) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan merupakan usaha menciptakan added value dengan jalan mengkombinasikan sumberdaya melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Added value tersebut dapat di ciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru untuk menghasilkan produk baru yang lebih efisien, memperbaiki produk yang sudah ada, menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan pada konsumen.

       Rahasia kewirausahaan terletak pada kretivitas dan keinovasian. Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang. Banyak sesuatu yang baru dan berbeda yang dapat diciptakan oleh wirausahawan,seperti proses,metode,barang-barang dan jasa- jasa. Sesuatu yang baru dan berbeda inilah yang merupakan nilai tambah dan keunggulan

      1.3 Karakteristik dan Nilai-nilai Kewirausahaan

      1.3.1 Karakteristik Kewirausahaan

      Karakteristik wirausaha untuk menuju sukses menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh seorang wirausahawan. Dalam berbisnis faktor keberhasilannya tidak hanya sekedar dari modal usaha yang sudah dikeluarkan tapi cara kepemimpinan seorang wirausaha untuk menjalankan sebuah bisnis.

   Karakteristik wirausaha dapat didefinisikan sebagai hal yang berhubungan dengan ciri khas, perilaku, watak, tabiat, sikap serta tindakan seseorang terhadap untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha.

   Sikap dan tindakan tersebut biasanya mencakup sebagian besar sikap dan tindakan seorang wirausahawan dalam kesehariannya. Karakteristik wirausaha dianggap berhasil setelah sikap keseharian, berupa komitmen dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan sepenuh hati

Secara umum kewirausahaan memiliki beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut:

      1.   Memiliki rasa tanggung jawab terhadap usaha-udaha yang dilakukanya
2.      Kepercayaan akan kemampuan dirinya untuk berhasil
3.      Selalu mengkhendaki umpan baik yang segera
4.      Memiliki semangat bekerja keras
5.      Berorientasi ke masa depan, perspektif dan berwawasan jauh ke depan
6.      Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
7.      Lebih menghargai prestasi dari pada uang
8.      Selalu belajar dari kegagalan
9.      Kemampuan dalam kepemimpinan
10.  Memiliki dorongan untuk selalu unggul

     1.3.2 Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan

         Adapun beberapa nilai-nilai hakiki kewirausahaan yaitu sebagai berikut:

      1.       Percaya diri
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wijandi, 1988: 33). Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu,kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif, dan efisien. Kepercayaan diri juga selalu oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan, dan kemantapan dalam melakukan pekerjaan.
2.      Berorientasi tugas dan hasil
Menurut Angelita S. Bajaro seorang wirausaha yang berani menaggung risiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik (Yuyun Wirasasmita, 1994:2), menurut Geoffrey G.Meredith. 1996:37 wirausaha menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai. Pilihan terhadap resiko ini sangat bergantung pada:
a)      Daya tarik setiap alternatif.
b)      Siap untuk mengalami kerugian.
c)      Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal.
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongankuat, energik, dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencaridan memulai. Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan semakin berkembang.
3.      Keberanian mengambil risiko
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salahsatu nilai ke utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar risi memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro, “seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik” (Geoffrey G Meredith, 1996: 37). Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Dalam situasi risiko dan ketidakpastian inilah, wirausaha mengambil keputusan yang mengandung potensi kegagalan atau keberhasilan. Pada situasi ini, menurut Meredith (1996:38), ada dua alternatif atau lebih yang harus dipilih,yaitu alternatif yang mengandung risiko dan alternatif yang konservatif. Pilihan terhadap risiko ini sangat tergantung pada:
a)      Daya tarik setiap alternatif.
b)      Kesediaan untuk rugi.
c)      Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal.
Untuk bisa memilih, sangat ditentukan oleh kemampuan wirausaha untuk mengambil risiko. Selanjutnya, kemampuan untuk mengambil risiko ditentukan oleh:
a)      Keyakinan pada diri sendiri.
b)      Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan.
c)      Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis.
4.      Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa-jiwa kepemimpinan, yang diantaranya yaitu:
a)      Jujur
b)      Kompeten
c)      Berpikir jauh kedepan
d)      Cerdas/smart
e)      Inspirator bukan Diktator
f)       Adil
5.      Berorientasi ke masa depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memilikiperspektif dan pandangan ke masa. Depan. Karena memiliki pandangan yangjauh ke masa depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaharuan masa. Depan. Pandangan yang jauh ke depan, membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
6.      Keorisinilan
Keorisinilan yaitu kemampuan menghasilkan ide asli dan inovatif dan keberanian mengambil resiko yaitu sejauh mana karyawan didorong agar inovatif. Kreativitas adalah kemampuan untuk melakukan pemikiran yang baru dan berbeda. Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan yang baru dan berbeda. Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah teletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan persoalan dan meraih peluang. Ciri-ciri kepribadian kreatif terletak pada keterbukaan, kreatifitas, kepercayaan diri, kecakapan, kepuasan, rasa tanggung jawab dan penuh daya imajinasi. Nilai inovatif, kreatif dan fleksibel merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita, 1994: 7).
Ciri-cirinya, adalah:
a)      Tidak pernah puas dengan cara-carayang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.
b)      Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
c)      Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.

    2.3.3 Sikap dan kepribadian Wirausaha

    Menurut Suharyadi (2007:10) bahwa sikap seorang wirausaha dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari yaitu:

      1.    Disiplin, yaitu ketepatan komitmen terhadap kewirausahaan terhadap tugas dan pekerjaannya.
2.   Komitmen tinggi, yaitu seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya kepada konsumen akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut mendapat kepercayaan dari konsumen.
3. Jujur, yaitu seorang wirausahawan harus jujur dalam hal karakteristik produk, pelayanan purnajual yang dijanjikan.
4. Kreatif dan inovatif, yaitu seorang wirausahawan harus memiliki daya kreatif dan inovatif tinggi untuk menciptakan produk terbaru.
5. Mandiri,yaitu sikap ini sangat mutlak dimiliki oleh seorang wirausahawan dimana tidak bergantung pada orang lain.

      Adapun Seorang wirausahawan memiliki beberapa ciri kepribadian sebagai berikut:

      1.     Mengetahui target sasaran yang diinginkan.
2.      Mempunyai daya ingat yang baik.
3.      Tenang dalam beraksi.
4.      Optimisme dalam berusaha.
5.      Diplomatis dalam berbicara.
6.      Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.
7.      Bersikap ramah dan sopan.
8.      Bersikap tegas.
9.      Berpengetahuan luas.

     2.3.4 Motif Berprestasi

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (Achievement Motive). Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus terpenuhi. Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk Tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien di bandingkan sebelumnya.

Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

      1.      Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2.      Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
3.      Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4.      Berani mengahadapi risiko dengan penuh perhitungan.
5.    Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.
    

               

Ruang Lingkup Disiplin Ilmu Kewirausahaan, Konsep, Konteks dan Hakikat Kewirausahaan, Karakteristik dan Nilai-nilai Kewirausahaan

 1.1  Ruang Lingkup Disiplin Kewirausahaan   2.1.1 Disiplin Ilmu Kewirausahaan        Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang mempelajari...